Direktur BRI Handayani Beberkan Cara Atur Uang yang Baik, Pakai Formula 40-30-20-10


 Direktur Konsumer Bank Rakyat Indonesia (BRI) Handayani mengibaratkan peranan wanita di rumah tangga seperti Chief Financial Officer (CFO) dalam suatu perusahaan. Handayani juga mengutarakan langkah mengatur uang yang bagus.

Meraih Kemenang MixParlay Di Judi Bola Online

Handayani menceritakan, wanita mempunyai peranan dalam mengurus keuangan baik individu atau keuangan keluarga, bagus untuk periode pendek, periode menengah dan periode panjang.

"Jika berbicara keuangan, CFO itu betul-betul pastikan jika waktu ada teror, ada sustainability keuangan. Bagaimana CFO itu dapat memisah yang mana desire (kemauan) yang mana needs (keperluan)," tutur Handayani dalam seminar-online BRI Motherpreneur, Senin (21/12/2020).

Menurut dia, wanita harus mempunyai horizon keuangan yang bagus. Yang paling penting, bagaimana cashflow atau cash flow baik itu individu atau keluarga tidak terganggu apa lagi bila ada peristiwa tidak tersangka seperti sekarang ini, yakni ada wabah Covid-19.

Untuk wanita yang telah memiliki keluarga, mengelola keuangan adalah pekerjaan gawat sebab seorang istri harus pahami keperluan keluarga baik periode pendek, menengah dan panjang, untuk semua bagian keluarga. Juga penting untuk seorang istri selalu untuk mempersiapkan dana genting.

"Janganlah sampai tidak punyai dana genting. Minimum, satu tahun di depan (punyai dana darurat), hingga saat ada teror, ada jalan keluar yang bagus," ucapnya.

Rumus pembagian pendapatan harus juga diaplikasikan dengan disiplin. Handayani merekomendasikan untuk mengaplikasikan formulasi 40-30-20-10 dalam mengelola keuangan, di mana 40 % pendapatan dihabiskan untuk konsumsi dan keperluan setiap hari, lalu 30 % (dari pendapatan) ialah batasan optimal hutang yang dipunyai.

"20 prosentasenya ini jatah untuk keuangan periode menengah dan panjang, dan 10 prosentasenya harus menjadi dana genting, tidak ada atau ada berlangsung suatu hal, tetap harus ada dana ini," pungkasnya.

Wabah Covid-19 berpengaruh ke semua kehidupan warga. Tidak cuman dari segi kesehatan dan juga dari segi keuangan. Berdasar survey yang dikerjakan oleh Manulife pada Mei 2020, sikap nasabah alami perombakan.

Survey itu dikerjakan pada 300 informan di Indonesia. Data itu memberikan simpulan jika periode wabah Corona Covid-19 ini berpengaruh ke 2 sikap beberapa nasabah.

Pertama, wabah Corona Covid-19 memacu nasabah mempunyai pola hidup lebih sehat. Banyak orang jadi memikir untuk hidup lebih sehat. Sehat itu baik dari segi fisik, psikis dan keuangan.

Menurut survey itu, ada sebagian orang yang kembali lagi membenahi keuangan pribadinya. Mereka sehat secara keuangan. Membeda-bedakan yang mana harus dan yang mana dapat diundur terlebih dahulu. Selanjutnya, ada pula yang memantau kesehatan moralnya. Tidak tertinggal ada pula yang pengin sehat secara fisik. Mereka mulai olahraga untuk mempertahankan kesehatan badannya.

Kecuali bisa memacu pola hidup bertambah lebih sehat, imbas ke-2 dari wabah Covid-19 ialah membuat pemakaian digital bertambah mencolok. Sebab terbatasinya ruangan gerak, beberapa orang yang paling memanfaat e-commerce di periode wabah ini.

Sekitar 71 % dari responsen memakainya dengan baik sekali, sebagaimana untuk beli makanan atau semua keperluan rumah tangga yang lain. Selain itu, sejumlah besar pemakai digital memakainya dalam media sosial yang mereka punyai.

Tetapi rupanya, e-commerce dapat membuat orang jadi boros. Harus diingat jika sekarang ini ada di tengah-tengah wabah COvid-19 yang belum usai.

Supaya bisa menangani tidak terkontrolnya diri kita waktu belanja atau beli suatu hal, Chief Agen Officer Manulife Indonesia Jeffrey Kie memberi panduan mengurus keuangan yang dapat dikerjakan di periode wabah semacam ini:

1. Memprioritaskan pinggirkan uang untuk menabung

Hal yang perlu diprioritaskan ialah menabung. Pinggirkanlah uang untuk menabung, investasi, atau dana genting lebih dahulu pada awal, baru untuk belanja. Bukan menyisikan uang untuk menabung sesudah senang berbelanja.

Oleh karenanya, nanti kita akan terlatih untuk beradaptasi di saat berbelanja dengan uang yang masih ada. Hal yang berlangsung bila uangnya dibelanjakan lebih dahulu nanti uang itu akan habis dan sering tidak sisa.

2. Mengusahakan pengeluaran tidak lebih dari 30-40% dari pendapatan

Arah dari usaha itu ialah supaya kita mempunyai banyak bujet untuk dana genting. Hingga saat ini minimal telah 9 bulan wabah menempa Tanah Air, semestinya kita dapat perpanjang dana genting itu menyaksikan pengeluarannya menyusut.

3. Menghindar hutang

Sedapat mungkin jauhilah berutang. Berutang nampak selaku salah satunya langkah instant, tapi tidak sesuai konsep Pegadaian, yaitu mengakhiri permasalahan tiada permasalahan. Mempunyai hutang malahan membuat Anda mengakhiri permasalahan dengan permasalahan. Akan muncul permasalahan baru kembali nanti.

4. Memberi perlindungan resiko tidak tersangka di hari esok

Minimal kita mempunyai asuransi yang menjajikan untuk bekal hari esok kelak.

5. Beli suatu hal karena perlu, bukan pengin

Banyak orang memikir seluruh kemauan ialah keperluan. Walau sebenarnya itu ialah yang lain. Sesungguhnya tidak seluruhnya kemauan itu ialah keperluan. Salah satunya langkah untuk membandingkannya ialah tiap kita memiliki kemauan, tundalah sepanjang tiga hari. Jika bisa tunda sepanjang tiga hari, menunda kembali sepanjang tiga hari. Bila Anda dapat menundanya semacam itu, itu bermakna cuman kemauan, bukan keperluan. Kecuali bila Anda tidak dapat menundanya, itu baru namanya keperluan.

6. Membuat sumber penghasilan baru

Di periode wabah saat ini, bila terlanjur terkena PHK karena itu salah satunya usaha yang lain ialah membuat sumber pendapatan yang baru. Salah satunya triknya dapat dengan cari kesempatan berdagang di media sosial. Disamping itu, juga bisa manfaatkan ketrampilan yang Anda punyai, contoh mempelajari pekerjaan selaku konten writer atau freelance writer.

Habis mempersiapkan acara pesta pernikahan, kehidupan baru mulai ditempuh oleh pengantin baru. Transparansi untuk berencana arah keuangan bersama pasangan perlu dikerjakan hingga tidak terjerat hutang.

Postingan populer dari blog ini

Long-distance experiencing

Bats use the same techniques as death metal singers to vocalize, study finds

work could extend across the whole school curriculum